IHSG Banjir Dana Asing Rp14,99 Triliun: Sinyal Bullish untuk IHSG, Sektor Apa yang Diincar?
7 NOVEMBER 2025
Jakarta – Sentimen positif kembali menyelimuti pasar modal Indonesia. Dalam satu bulan terakhir, tercatat arus dana asing (foreign inflow) masuk secara masif ke bursa saham tanah air. Tidak tanggung-tanggung, total net buy investor asing telah menembus angka Rp14,99 Triliun (data penutupan 7 November 2025).
Apa Artinya Bagi IHSG? Masuknya likuiditas jumbo ini merupakan indikator kuat kembalinya kepercayaan investor global terhadap prospek ekonomi Indonesia. Secara hukum pasar, tingginya permintaan (demand) dari investor institusi asing ini berpotensi mendongkrak harga saham dan memperkokoh posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menuju tren positif.
Namun, investor ritel perlu jeli. Kenaikan ini diprediksi tidak akan merata. Dana besar atau “Smart Money” cenderung sangat selektif dan hanya mengalir ke emiten-emiten dengan kriteria khusus: fundamental kokoh, likuiditas tinggi, dan sensitif terhadap pertumbuhan makro-ekonomi.
3 Sektor Primadona Incaran Asing Berdasarkan data perdagangan terakhir, arus dana asing terkonsentrasi pada tiga sektor utama. Berikut adalah sektor beserta saham-saham unggulan yang sedang diakumulasi:
- Perbankan & Keuangan (Big Banks) Sektor ini selalu menjadi pintu masuk utama dana asing. Saham pilihannya mencakup: BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI.
- Barang Konsumsi (Consumer Goods) Sektor defensif yang tangguh. Saham yang diborong antara lain: ICBP, UNVR, MYOR, dan SIDO.
- Infrastruktur & Telekomunikasi Pendorong konektivitas ekonomi. Fokus asing terlihat pada: TLKM, JSMR, WIKA, dan PTPP.
Strategi untuk Investor Melihat tren ini, strategi Buy on Weakness menjadi opsi yang paling bijak. Alih-alih mengejar harga yang sudah tinggi (FOMO), investor disarankan memanfaatkan momen koreksi wajar untuk masuk ke saham-saham blue chip tersebut dan menahannya untuk jangka menengah (medium term).
Apakah portofolio Anda sudah siap menyambut gelombang kenaikan ini?