Intip Calon Saham IPO Jumbo Kuartal IV 2025: Dari Superbank hingga Titan Infra
12 NOVEMBER 2025
Jakarta – Menjelang penutupan tahun, Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali bergeliat. Kabar baik bagi para investor saham, “musim cuan” baru tampaknya akan segera dimulai. Di sisa Kuartal IV tahun 2025 ini, BEI dikabarkan akan kedatangan 13 emiten baru yang siap melakukan Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Lonjakan jumlah emiten ini tentu menjadi angin segar bagi pasar modal, sekaligus membuka peluang diversifikasi portofolio bagi para investor ritel maupun institusi. Namun, dari sekian banyak nama, mana yang paling menarik perhatian?
Deretan Calon Emiten “Jumbo” yang Masuk Radar
Dari 13 calon emiten yang antre untuk listing, terdapat lima perusahaan berskala besar yang dirumorkan siap meramaikan lantai bursa. Kehadiran emiten big cap ini diprediksi akan menarik likuiditas pasar yang cukup signifikan.
Berdasarkan rumor pasar dan sentimen investor terkini, berikut adalah beberapa nama besar yang wajib Anda masukkan ke dalam watchlist:
- Sektor Keuangan & Perbankan Sektor finansial masih menjadi primadona. Dua nama yang santer terdengar adalah Superbank (BSPR) dan Bank DKI. Kehadiran emiten perbankan digital dan bank pembangunan daerah ini tentu akan menambah dinamika kompetisi saham perbankan di tanah air.
- Sektor Infrastruktur Di sektor infrastruktur, terdapat nama PT Titan Infra Sejahtera (TIS). Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur energi, langkah IPO ini dinilai strategis untuk ekspansi bisnis di tengah kebutuhan energi nasional yang terus meningkat.
- Sektor Energi & Nikel Sektor yang masih “seksi” di mata investor global, yakni nikel dan energi, diwakili oleh PT Anugrah Neo Energy Materials. Mengingat tren kendaraan listrik (EV) yang masih positif, emiten yang bergerak di rantai pasok nikel memiliki daya tarik tersendiri.
Strategi Investasi: Jangan Sekadar FOMO
Meskipun label “IPO Jumbo” terdengar menggiurkan, investor disarankan untuk tetap bijak dan tidak terjebak Fear Of Missing Out (FOMO). Hype yang tinggi seringkali memicu volatilitas harga yang ekstrem di hari pertama perdagangan.
Sebelum memutuskan untuk membeli, pastikan Anda melakukan riset mendalam (Due Diligence) dengan memperhatikan hal-hal berikut:
- Bedah Prospektus: Pelajari penggunaan dana IPO, apakah untuk ekspansi atau pembayaran utang.
- Analisa Fundamental: Cek profitabilitas, valuasi (PER & PBV), serta arus kas perusahaan.
- Prospek Sektoral: Apakah sektor bisnis emiten tersebut sedang dalam tren positif atau justru sunset industry?
Kuartal IV 2025 diprediksi akan menjadi penutup tahun yang sibuk bagi para trader dan investor saham. Dengan masuknya 13 emiten baru, peluang untuk mendapatkan keuntungan terbuka lebar, namun risiko pun tetap mengintai.
Apakah portofolio Anda sudah siap menyambut “rombongan” emiten baru ini? Pastikan Anda menyaring informasi yang beredar dan mengambil keputusan berdasarkan data, bukan sekadar rumor.

